FK UNAIR Upgrade Kompetensi Dokter untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Ibu Hamil

    FK UNAIR Upgrade Kompetensi Dokter untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Ibu Hamil

    SURABAYA – Angka kematian ibu di Indonesia masih belum mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Kota Surabaya memiliki angka kematian ibu hamil tertinggi ketiga yaitu sebesar 79, 4 per 100.000 kelahiran hidup dengan sebab kematian 17, 65 persen akibat penyakit kardiovaskular dan 25, 53 persen lainnya akibat eklamsia atau preeklamsia, meskipun memiliki sarana kesehatan yang paling maju di Jawa Timur.

    Tiga penyebab utama tingginya angka tersebut di antaranya respons yang terlambat, perawatan yang inefektif, dan misdiagnosis.

    Dengan melihat permasalahan itu, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UNAIR-RS. Dr. Soetomo melakukan pengabdian masyarakat dengan membuat sistem skoring risiko untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular pada ibu hamil. Sistem deteksi dini yang digunakan mengacu pada CMQCC yang dimodifikasi. Kemudian dilakukan pengenalan dan pelatihan alat bantu skor risiko deteksi dini penyakit kardiovaskular pada ibu hamil bagi dokter umum.

    Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi dokter umum dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan aplikasi webinar Zoom. Pertemuan pertama telah dilakukan pengenalan dan pelatihan skoring risiko untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular pada ibu hamil. Pertemuan pertama ini telah dihadiri oleh 172 peserta yang teregistrasi dan berasal dari berbagai daerah Indonesia.

    Pada pertemuan kedua dilakukan pelatihan mengenai tatalaksana awal dan rujukan penyakit kardiovaskular pada kehamilan, Sabtu (13/8/2022).

    Luaran nyata yang diharapkan dari pertemuan ini adalah adanya bukti nyata peningkatan pengetahuan dan kompetensi dokter umum dalam penanganan kasus kardiovaskular pada ibu hamil. Bukti itu dapat dinilai secara objektif dari peningkatan nilai pretest dan posttest setelah acara webinar berlangsung.

    Diharapkan dengan kegiatan ini, peran perguruan tinggi sebagai agen pemberdayaan dan pembangunan di masyarakat dapat terwujud untuk mencapai indikator SDGs dalam menurunkan angka kematian ibu hamil di Surabaya, khususnya yang oleh disebabkan penyakit kardiovaskular, " pungkasnya. (Meity A)

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Kapolda Jatim Cek Kesiapan Malam Puncak...

    Artikel Berikutnya

    KKN ITS Kembangkan Ekonomi Lokal Kopi Tosari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Mengapa Finlandia dan Denmark Lebih Bahagia Daripada Amerika Serikat
    Hana Rawhiti Maipi-Clarke: Anak Muda yang Mengguncang Parlemen Selandia Baru
    Hendri Kampai: Rapat Kerja dengan Jaksa Agung RI, Komisi III DPR RI Makin Menyala
    Peduli Iingkungan, Panglima TNI Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan di Area Mabes TNI

    Ikuti Kami