SURABAYA, - Hasil membanggakan diraih siswa siswi Provinsi Jawa Timur dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2022. Pasalnya, siswa Jawa Timur menjadi yang terbanyak yang dinyatakan lolos SBMPTN tahun 2022.
Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), dari 113.193 peserta SBMPTN dari Jawa Timur, sebanyak 26.781 peserta atau 23, 66 persennya dinyatakan diterima masuk PTN.
Baca juga:
Bantu Sertifikasi Halal UMK Kecamatan Pujon
|
Atas capaian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan selamat kepada para calon mahasiswa yang berhasil lolos melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tersebut.
"Alhamdulillah, Provinsi Jawa Timur kembali menduduki posisi pertama untuk siswa terbanyak lolos SBMPTN tahun 2022 dengan jumlah 26.781 peserta. Prestasi ini ketiga kalinya kembali terbanyak dari seluruh provinsi di Indonesia. Sebelum baik SNMPTN maupun SBMPTN tercatat tahun 2020, tahun 2021 dan saat ini tahun 2022 Siswa siswi Jatim berturut turut tertinggi tingkat kediterimaan di PTN baik jalur tanpa tes maupun jalur tes. Tentu sangat membanggakan usaha keras dan capaian prestasi siswa-siswi Jatim, " ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (24/6/2022).
"Untuk anak-anakku semuanya, selamat dan sukses karena telah resmi dinyatakan diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diinginkan, " imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pengumuman SBMPTN 2022 sudah bisa diakses sejak pukul 15.00 WIB pada Kamis, 23 Juni 2022. Jumlah keseluruhan siswa yang diterima di jalur ini sebanyak 192.810 orang.
Dengan Jatim menduduki posisi teratas, jika dibandingkan dengan jumlah peserta yang diterima dari provinsi lain pun ternyata terpaut cukup jauh. Rincinya, di posisi kedua ditempati provinsi Jawa Barat dengan 19.491 peserta diterima.
Kemudian di urutan ketiga ada Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 16.222 peserta. Setelah itu Sumatera Utara dengan 15.829 peserta, DKI Jakarta sebanyak 9.630 peserta, Sulawesi Selatan 8.902 peserta, lalu Sumatera Barat dengan 8.086 peserta, Aceh sejumlah 6.303 peserta, Sumatera Selatan 5.537 peserta, dan Lampung dengan 5.534 peserta diterima.
Sebagaimana diketahui bahwa pada Maret lalu, jelas Khofifah, Jawa Timur juga menjadi provinsi peringkat pertama dengan jumlah siswa terbanyak yang dinyatakan diterima dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 tanpa tes. Prestasi yang sama dicapai siswa siswi Jawa Timur pada tahun 2020 dan 2021 tercatat sebagai siswa siswi dengan tingkat kediterimaan paling tinggi se Indonesia baik melalui jalur tanpa tes (SNMPTN) maupun jalur tes (SBMPTN).
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) juga telah mengumumkan hasil SNMPTN (tanpa tes) tahun 2022 pada Selasa (23/3) lalu bahwa sebanyak 120.463 siswa diterima SNMPTN 2022.
Jika diperingkat berdasarkan provinsi, Jawa Timur merupakan daerah dengan jumlah peserta terbanyak diterima dalam SNMPTN 2022 yakni sebanyak 17.807 siswa atau mencapai 20, 15 persen dari total 88.375 pendaftar.
Di urutan kedua ada provinsi Jawa Barat dengan jumlah peserta yang diterima sebanyak 11.929 siswa atau 12, 63 persen dari total pendaftar yaitu 94.471 siswa.
Kemudian di urutan ketiga, ada Jawa Tengah dengan jumlah yang diterima sebanyak 9.762 siswa atau 13, 48 persen dari total pendaftar sebanyak 9.762 siswa.
"Terima kasih kepada guru, kepala sekolah, tenaga pendidikan, orang tua murid, para siswandan supporting system lainnya khususnya dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur, atas baktinya mencerdaskan bangsa. Utamanya bagi anak anak Jawa Timur yang memberikan sumbangsih prestasi akademis baik di skala nasional maupun internasional. Termasuk capaian 26.781 siswa Jawa Timur diterima di PTN melalui jalur tes, ” puji Khofifah.
Mochamad Ashari selaku Ketua LTMPT turut membenarkan prestasi Jatim dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil SBMPTN 2022, Kamis (23/6/2022).
"Kalau kita lihat data statistiknya, provinsi yang siswanya paling banyak diterima di SBMPTN, ternyata terbanyak dari sisi jumlah siswa diterima itu Jawa Timur. Peserta Jawa Timur itu 113.193 diterima 26.781 atau 23, 66 persen, " papar Ashari. (*)